Tajuk Teropong Desa :
Home » , , » Petani Tembakau Sakra Timur Menjerit,Ketua FKPTV: Hutbun Jangan Mengaku Kerap Turun Kelapangan

Petani Tembakau Sakra Timur Menjerit,Ketua FKPTV: Hutbun Jangan Mengaku Kerap Turun Kelapangan

Written by Unknown on Wednesday, August 24, 2016 | 10:24:00 AM

Lotim,teropongdesa.com - terkait wacana kenaikan harga rokok sampai 50.000 rupiah perbungkus oleh pemerintah pusat mendapatkan tanggapan beragam dari masyarakat namun lebih cenderung mendapatkan penolakan keras dari para petani tembakau itu terlihat dari beberapa aksi penolakan yang dilakukan oleh para petani tembakau dibeberapa daerah yang ditayangkan dimedia elektronik.

Kehawatiran dengan nasib para petani tembakau dengan wacana itu, juga di sampaikan Ketua Forum Komunikasi Petani Tembakau Virginia ( FKPTV ) kecamtan sakra timur Mohammad Tahir belum lama ini ,kepada pewarta mengatakan,perusahan-perusahan pengepul hasil produksi petani tembakau sampai saat ini belum mulai beroprasi,dan disinyalir keadaan itu dipicu oleh wacana kenaikan harga rokok oleh pemerintah.

"Dengan wacana pemerintah ini sangat merugikan kami ,karena gudang-gudang tembakau tidak ada yang berani membeli tembakau kami, jadi kalu tembakau kami mengendap ,darimana kami akan mendapatkan modal untuk biaya produksi berikutnya."Papar tahir,

Ketua ( FKPTV )yang juga menjabat Kepala Desa ini mengaku risih dengan pengakuan Kepala Dinas Hutbun Provinsi Nusa Tenggara Barat disalah satu media yang mengaku kerap turun ke petani,

"Jangan ngaku-ngaku suka turun kelapangan subgaio itu,"ujar tahir dan ,"kenapa pengakuannya disalah satu media itu tidak menjelaskan kemana ia turun dan kalu dia bener suka turun kelapangan,kenapa sampai saat ini beberapa perusahaan besar seperti BAT atau bentoel Tbk tidak ditegur karena belum membuka gudang membeli hasil petani."Tanya dia,dengan nada kesal.

Dirinya memberikan gambaran juga kalu perusahaan saat ini menetapkan harga tembakau petani sangat murah dan diprediksinya petani tembakau pada musim ini akan mengalami kerugian akibat wacana yang dianggapnya belum jelas.

"Saya sangat menyayangkan isu kenaikan harga rokok yang masih dalam wacana dimanfaatkan oleh Perusahaan untuk membeli hasil petani sapai 1200 ruipah per kilo gram,lalu dengan keadaan ini dimana peran pemerintah membela kaum petani yang kerap diposisi yang dirugikan ".imbuhnya.

Dengan situasi yang dianggap komplek ini,ia ( tahir:red ) berharap kepada bapak Gubernur untuk turun tangan memberikan solusi untuk meredam reaksi petani yang dianggapnya bisa menjadi bom waktu.

"Saya berharap kepada bapak gubernur untuk serius memperhatikan situasi yang dialami para petani tembakau saat ini dan menindak tegas perusahaan - perusahaan yang menjadikan wacana sebagai alasan menetapkan aturan dalam perusahaan untuk para petani."Bebernya.

Sampai berita ini dimuat,pihak Hutbun tidak bisa dihubungi .(Kim

Share this post :

Respon Anda Terhadap Berita Ini?

Komentar

Post a Comment

Tinggalkan Komentar Anda

 
Copyright © 2016. Teropong Desa - All Rights Reserved
Facebook | Redaksi | Kontak Kami | Disclaimer | Iklan
Supported By BKL Media
Contact : Admin Teropong Desa