Jakarta,teropongdesa.com-Berdasarkan hitungan cepat yang dilangsir media detik.com ,anis unggul 12% meninggalkan suara ahok,namun dikatakan ketua KPU DKI ,Sumarsono,hasil hitungan "Quick Count" tersebut tidak bisa menjadi refrensi penetapan kemenangan seorang calon,"karena nanti kami punya metode tersendiri dalam menghitung yakni seperti secara manual dan itulah yang menjadi dasar kami menetapkan siapa calon yang menang," jelasnya.
Memang menurutnya,ramai yang berpendapat kalu hitungan cepat itu bisa dijadikan gambaran kemenangan seorang calon karena biasanya,lanjutnya lagi,selisih hitungan cepat dengan hitungan oleh KPU itu mempunyai selisih yang tidak begitu besar.,"tidak apa-apa juga kalu mereka berpatokan pada hitungan cepat untuk menganggap diri menang,namun yang menjadi dasar penetapan adalah hitungan yang kami lakukan," imbuhnya.
Namun,lanjutnya lagi, yang paling utama dalam menyikapi hasil Pilkada DKI ini adalah menang dan kalah itu adalah gambaran kesuksesan demokrasi untuk warga jakarta",dalam kontestasi pilkada ini yang menang bukan sekelompok orang tapi ini adalah kemenangab warga jakarta." ujarnya
.
Dalam hal menuai janji politik,dikatakannya,bahwa semua warga jakarta mempunyau hak yang sama dan tidak boleh membedakan kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya,"karena berdasarkan Undang-undang ,semua warga jakarta memiliki hak yang sama dalam menikmati janji politik calon yang menang."jelasnya meyakinkan.
Kali ini,diharapkannya bagi calon yang menang untuk membenahi dan merangkul semua golongan warga jakarta yang selama ini terpecah-pecah akibat pesta demokrasi yang sudah usai ,"kali ini saatnya calon yang menang untuk merangkul dan menyatukan warga jakarta yang sempat terkotak ,agar mereka bisa hidup berdampingan dan harmonis dalam bergaul."ujarnya penuh harap.(kim)
Memang menurutnya,ramai yang berpendapat kalu hitungan cepat itu bisa dijadikan gambaran kemenangan seorang calon karena biasanya,lanjutnya lagi,selisih hitungan cepat dengan hitungan oleh KPU itu mempunyai selisih yang tidak begitu besar.,"tidak apa-apa juga kalu mereka berpatokan pada hitungan cepat untuk menganggap diri menang,namun yang menjadi dasar penetapan adalah hitungan yang kami lakukan," imbuhnya.
Namun,lanjutnya lagi, yang paling utama dalam menyikapi hasil Pilkada DKI ini adalah menang dan kalah itu adalah gambaran kesuksesan demokrasi untuk warga jakarta",dalam kontestasi pilkada ini yang menang bukan sekelompok orang tapi ini adalah kemenangab warga jakarta." ujarnya
.
Dalam hal menuai janji politik,dikatakannya,bahwa semua warga jakarta mempunyau hak yang sama dan tidak boleh membedakan kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya,"karena berdasarkan Undang-undang ,semua warga jakarta memiliki hak yang sama dalam menikmati janji politik calon yang menang."jelasnya meyakinkan.
Kali ini,diharapkannya bagi calon yang menang untuk membenahi dan merangkul semua golongan warga jakarta yang selama ini terpecah-pecah akibat pesta demokrasi yang sudah usai ,"kali ini saatnya calon yang menang untuk merangkul dan menyatukan warga jakarta yang sempat terkotak ,agar mereka bisa hidup berdampingan dan harmonis dalam bergaul."ujarnya penuh harap.(kim)