Tajuk Teropong Desa :
Home » , » Harga Cabai Meroket,Tanaman Cabai Petani Jadi Incaran Maling

Harga Cabai Meroket,Tanaman Cabai Petani Jadi Incaran Maling

Written by Unknown on Thursday, January 12, 2017 | 10:29:00 AM

LOTIM,teropongdesa.com - Dengan meroketnya harga cabai membuat para petani cabai merasa was-was dengan tanaman cabainya ,pasalnya dengan kenaikan harga cabai saat ini membuat tanaman cabai mereka menjadi incaran maling.

Seperti pengakuan seorang  petani cabai diwilayah sakra timur ,Amaq Delah,kepada media ini,rabu 11/01,yang mengaku kerap melihat buah cabainya tercecer dipematang sawahnya, seperti sudah disantroni maling ,sehingga dengan kondisi tersebut ia terpaksa melakukan ronda malam agar tanaman cabainya tidak terus-terusan menjadi sasaran maling.

"Kejadian seperti ini memang biasa terjadi setiap melonjaknya harga cabai,tapi kalu harga cabai anjlok buah cabai saya meski berbuat lebat dan siap panen ,tidak pernah saya merasa kehilangan,bahkan saya juga tidurnya nyenyak,"Tuturnya.

Kehawtarian Amaq Delah dengan keamanan tanaman cabainya cukup beralasan.karena ia mengaku kalu tanaman cabainya yang siap panen tersebut sudah dipesan oleh tengkulak,untuk itu,agar cabainya tidak dipanen duluan oleh maling,ia harus tekun menyambanginya.

Apalagi saat ini akibat anomali iklim ia mengaku tanaman cabainya sudah mulai diserang penyakit "patek",sehingga sebelum buah cabainya diserang penyakit semua ,ia terpaksa harus memanen buah cabainya meski sebagian belum saatnya untuk dipanen.

Penyakit "patek" ini menurutnya cukup berbahaya dan biasa menyerang buah cabai yang sudah berwarna merah yang siap panen dan biasanya,penyakit ini menyerang tanaman cabai pada musim penghujan dengan reaksi buah cabai akan menjadi busuk dan tidak layak jual ,akibat serangan penyakit tersebut, produksi cabai menjadi menurun dan pasokan cabai nasional-pun ikut menurut sehingga harga cabai menjadi meroket.
 
Dengan situasi ini,dirinya sempat heran dengan pemberitaan harga cabai yang terus merangkak naik disemua televisi ,tapi ironisnya ,kata dia.saat harga cabai anjlok ,tidak ada satupun media yang memberitakannya,bahkan terkesan tutup mata,meski banyak petani harus berurusan dengan rentenir akibat kerugian yang ditanggungnya.(Kim)

Share this post :

Respon Anda Terhadap Berita Ini?

Komentar

Post a Comment

Tinggalkan Komentar Anda

 
Copyright © 2016. Teropong Desa - All Rights Reserved
Facebook | Redaksi | Kontak Kami | Disclaimer | Iklan
Supported By BKL Media
Contact : Admin Teropong Desa