Tajuk Teropong Desa :
Home » » Pasangan Lansia Korban Kebakaran,Tujuh Bulan Menumpang Dirumah Warga

Pasangan Lansia Korban Kebakaran,Tujuh Bulan Menumpang Dirumah Warga

Written by Unknown on Wednesday, October 26, 2016 | 9:03:00 AM

LOTIM,teropongdesa.com - Hasil penelusuran Media ini, selasa 18/10 ,dilokasi kebakaran tujuh bulan lalu di Gubuk Anak Iwok,Dusun Batu Lisung ,Desa Lepak ,Kecamatan Sakra Timur,Kabupaten Lombok Timur ( Lotim ) masih terlihat puing-puing dua rumah warga Lanjut Usia ( Lansia )keluarga Amak Derim (70) dan keluraga Inaq Redi (60) yang belum mendapatkan perhatian dari pemerintah .

Mereka mengeluhkan sampai saat ini belum ada informasi bahwa rumahnya yang ludes dilalap sijago merah tujuh bulan lalu akan diberikan bantuan program Rumah Tidak Layak Huni ( RTLH ) oleh pemerintah setempat.

Sehingga, dari semenjak musibah yang menimpanya ( Amaq Derim:red ),dirinya bersama korban kebakaran yang lain masih menumpang dirumah warga sekitar,dengan kamar seadanya,bahkan,diakuinya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka mengaku masih tergantung dari uluran tangan warga sekitar.

Derim menuturkan lebih jauh, musibah kebakaran yang dialaminya waktu itu,semua barang miliknya tidak ada satupun yang bisa diselamatkan,bahkan padi gabah yang jadi bekalnya-pun tidak ada yang tersisa,akibatnya,korban,untuk makan sehari-hari harus menunggu makanan yang diantar oleh warga yang masak lebih,mirirnya lagi,korban mengaku pernah tidak makan seharian,kendati demikian, mereka mengaku pasrah dengan keadaan yang menimpanya,namun dirinya tetap berharap kepada pemerintah untuk memeperhatikan keadaannya dan korban lainnya .

Tidak dipungkirinya kalu mereka pernah mendapatkan bantuan pasca kebakaran,berupa sembako,alas tidur dan perlengkapan sholat oleh Pak Camat Sakra Timur yang saat itu dijabat oleh Haji Muhsan, dan berupa uang oleh Badan Amil Zakat Desa ( BAZDES ) yang diserahkan langsung oleh Ketua BAZDES Desa Lepak,Samsul Hakim.

Semenjak saat itu sampai saat ini mereka mengaku belum pernah menerima bantuan dari pemerintah namun mereka berharap pemerintah memperbaiki rumahnya agar tidak menumpang lagi dirumah warga.

Keadaan para korban yang begitu memperihatinkan dibenarkan oleh Kepala Dusun Batu Lisung Lukman Hakim,saat dihubungi by phone oleh media ini,diceritaknnya juga,para korban adalah para lansia ,seperti pasangan Amaq Derim yang tinggal berdua bersama istrinya ,meski umur keduanya lebih dari satu abad namun belum memiliki keturunan.

korban kebakaran satunya lagi,lanjut Lukman, adalah Inaq Redi seorang janda tua yang hidup sebatang kara ,akibat kebakaran waktu itu,korban sampai saat ini masih menumpang dirumah keluarganya,karena keadaan itu , korban kerap mengeluh kepada dirnya ,bahwa merasa malu menumpang terlalu lama.

"Meski sudah jompo,mereka sebenarnya masih bisa bekerja untuk makan sehari-hari ,namun mereka butuh tempat tinggal sendiri ,makanya saya berharap agar mereka segera dibangunkan rumah oleh pemerintah ."Ujarnya,penuh harap.

Ditanya perihal bantuan untuk korban kebakaran tersebut Camat Sakra Timur,Hasim mengkaku tidak tau kalau di gubuk Anak Iwok Dusun Batu Lisung ,Desa Lepak ,pernah terjadi kebakaran,dengan alasan, tidak ada surat laporan yang masuk ke kecamatan.

"Kalu ada laporan dari Desa ,pasti akan kami tindaklanjuti,tapi kalu kejadiannya sebeleum saya menjabat,itu bukan urusan saya ,karena sudah jelas itu adalah urusan pejabat sebelumnya."jelas Hasim.

Ditempat berbeda,Kepala Desa Lepak Ahmad Ripai mengatakan, kalu rumah korban kebakaran di Montong Anak Iwok itu akan diperioritaskan untuk diberikan bantuan program RTLH pada pencairan Dana Desa ( DD ) semester ke dua,

"Kita tidak bisa mencairkan bantuan kepada mereka pada semester pertama Waktu itu, karena kejadiannya bertepatan sekali dengan pencairan DD tahap pertama dan alokasi anggaran yang ada sudah jelas arahnya."Jelas Ripai.

Agar dimaklumi,kata Ripai,pada dasarnya, besarnya anggaran untuk program RTLH tersebut realtif kecil dan tidak cukup untuk membangun rumah sesuai dengan keinginan penerima bantuan,untuk itu,dirinya berharap agar ada dana swadaya dari penerima bantuan sehingga batuan yang diberikan tidak sia-sia.

"Dengan uang tujuh juta ,saya pikir tidak cukup untuk membangun rumah,tapi kalu digabungkan dengan uang yang dimiliki oleh penerima bantuan ,atau mungkin ada bantuan yang bersumber dari yang lain,saya pikir bisa cukup untuk membangun rumah sesuai keinginan".ujarnya,seraya memberi permakluman.(Kim)

Share this post :

Respon Anda Terhadap Berita Ini?

Komentar

Post a Comment

Tinggalkan Komentar Anda

 
Copyright © 2016. Teropong Desa - All Rights Reserved
Facebook | Redaksi | Kontak Kami | Disclaimer | Iklan
Supported By BKL Media
Contact : Admin Teropong Desa