teropongdesa.com,Lotim-Pemborong sekaligus kepala tukang Pengerjaan Rabat,Burhan, merasa kecewa dengan minimnya pembayaran untuk jasa pengerjaan rabat di Dusun Bongkem,Desa Lepak Kecamatan Sakra Timur ,sehingga dirinya menuding kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Lepak diduga penuh dengan rekayasa ujar Burhan,saat ditemui pewarta dikantor Desa Selasa Pagi 22/03.
Diakuinya,sebelum membuat kesepakatan besarnya ongkos jasa kepada dirinya yang ditunjuk mengerjakan rabat tersebut, sebelumnya bapak empat orang anak ini menanyakan besarnya anggaran yang akan dialokasikan, namun keinginannya tersebut tidak dipenuhi oleh pihak TPK ",tujuan kami menanyakan besarnya anggaran untuk pengerjaan rabat tersebut,biar kami bisa menentukan persentase nominal untuk ongkos kami".ujarnya.
"Kami merasa kecewa dengan tindakan TPK yang tidak transparan dengan besarnya anggaran yang dialokasikan,bahkan pada saat kami sepakati ongkos,kami disodorkan kwitansi kosong untuk ditandatangani ,kejadian yang sama juga pada saat ongkos kami dibayar,kwitansi kosong juga yang disodorkan kepada kami untuk ditanda tangani,"ulasnya.
Dengan kejadian tersebut Diyakininya ,dengan tindakan TPK tersebut besar dugaan bahwa dalam setiap kegiatan Desa, anggaran-anggaran tersebut sarat dengan permainan,dan itu kemungkinan dilakukan dengan cara berjamaah .
Dugaan tersbut diperkuat dengan dirinya menandatangani kwitansi kosong pada saat menyepakati ongkos dan pembayaran ongkos didepan ketua TPK dan beberapa anggota TPK lainnya,dan diakuinya juga beberapa orang aparatur Desa pada saat itu sempat hadir dan menyaksikan penandatangan kwitansi tersebut.(Kim)
Diakuinya,sebelum membuat kesepakatan besarnya ongkos jasa kepada dirinya yang ditunjuk mengerjakan rabat tersebut, sebelumnya bapak empat orang anak ini menanyakan besarnya anggaran yang akan dialokasikan, namun keinginannya tersebut tidak dipenuhi oleh pihak TPK ",tujuan kami menanyakan besarnya anggaran untuk pengerjaan rabat tersebut,biar kami bisa menentukan persentase nominal untuk ongkos kami".ujarnya.
"Kami merasa kecewa dengan tindakan TPK yang tidak transparan dengan besarnya anggaran yang dialokasikan,bahkan pada saat kami sepakati ongkos,kami disodorkan kwitansi kosong untuk ditandatangani ,kejadian yang sama juga pada saat ongkos kami dibayar,kwitansi kosong juga yang disodorkan kepada kami untuk ditanda tangani,"ulasnya.
Dengan kejadian tersebut Diyakininya ,dengan tindakan TPK tersebut besar dugaan bahwa dalam setiap kegiatan Desa, anggaran-anggaran tersebut sarat dengan permainan,dan itu kemungkinan dilakukan dengan cara berjamaah .
Dugaan tersbut diperkuat dengan dirinya menandatangani kwitansi kosong pada saat menyepakati ongkos dan pembayaran ongkos didepan ketua TPK dan beberapa anggota TPK lainnya,dan diakuinya juga beberapa orang aparatur Desa pada saat itu sempat hadir dan menyaksikan penandatangan kwitansi tersebut.(Kim)