LOTIM,teropongdesa.com - Target tuntaskan pengalihan KTP biasa ke E-KTP pada tahun ini,Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil ( Disdukcapil )Lombok Timur (Lotim),sabtu 22/10 ,menyambangi pulau paling ujung diwilayah Nusa Tenggara Barat yakni Pulau Maringkik yang terletak di ujung selatan pulau lombok yang lautnya berbatasan dengan laut Negara Australia.
"Pulau-pulau atau perkampungan yang jauh dari akses pelayanan pembuatan E-KTP akan terus kami datangi ,agar tareget untuk penggunaan E-KTP bisa tuntas tahun ini,"tegas,Sekeretaris Dukcapil,Aziz,saat berbicara dengan media ini, diruangannya.
Mendatangi Masyarakat yang jauh dari akses pelayanan publik seperti di Pulau Maringkik ini,lanjut Aziz,merupakan langkah menuntasakan pengalihan bagi Masyarakat pengguna KTP biasa ke E-KTP ,dengan demikian,lanjutnya lagi,layanan yang diberikan oleh semua instansi bisa berjalan dengan normal.
"Memang,pelayanan yang kami berikan kepada masyarakat dipelosok-pelosok ini,hanya sebatas perekaman, baik perekaman sidik jari,perekaman mata,dan tanda tangan,kemudian tambahnya lagi, data masyarakat yang sudah perekaman itu akan kami entri dalam data base untuk diproses,sedangkan bukti perekaman yang dipegang oleh masyarakat itu sendiri,nantinya akan menjadi syarat pengambilan E-KTP ditempat masing."Ujarnya,seraya menjelaskan.
Agar dimaklumi oleh Masyrakat,kata Aziz, Pasca perekaman,E-KTP tersebut tidak langsung bisa Dicetak,karena beberapa tahapan yang membutuhkan waktu seperti tahapan mendapatkan NIK ,serta ketersediaan belangko E-KTP yang kerap menjadi masalah dalam proses mencetak ,sedangkan untuk mendapatkan NIK,lanjtunya lagi,data yang sudah dikirim akan menunggu antrian untuk diproses dalam mendapatkan Nomor Induk Kependudukan.
"Karena saat ini masing-masing daerah serentak mengejar target untuk menuntaskan penggunaan E-KTP ,sehingga semua daerah serentak memohon NIK dan jumlahnya-pun ratusan juta pemohon seluruh Indonesia, akibatnya,kita harus mengantri Untuk mendapatkan NIK tersebut ,selain itu,ketersediaan belangko juga menjadi kendala kami dalam pelayan yang memuaskan."jelas Azis,
Selain kendala tehnis yang diakibatkankan layanan serentak seluruh Indonesia tersebut,lanjut bapak yang bertubuh mungil ini,kekurangan staf IT juga menjadi salah satu persoalan yang kerap membuat pelayanan tidak maksimal.
"Karena kekurangan staf ahli IT,makanya kita melakukan lembur setiap haru untuk mengeteri data penduduk yang sudah melakukan perekaman ,agar NIK mereka secepatnya bisa dikirim dari pusat."Kata Aziz menutup pembicaraan.(Kim)
"Pulau-pulau atau perkampungan yang jauh dari akses pelayanan pembuatan E-KTP akan terus kami datangi ,agar tareget untuk penggunaan E-KTP bisa tuntas tahun ini,"tegas,Sekeretaris Dukcapil,Aziz,saat berbicara dengan media ini, diruangannya.
Mendatangi Masyarakat yang jauh dari akses pelayanan publik seperti di Pulau Maringkik ini,lanjut Aziz,merupakan langkah menuntasakan pengalihan bagi Masyarakat pengguna KTP biasa ke E-KTP ,dengan demikian,lanjutnya lagi,layanan yang diberikan oleh semua instansi bisa berjalan dengan normal.
"Memang,pelayanan yang kami berikan kepada masyarakat dipelosok-pelosok ini,hanya sebatas perekaman, baik perekaman sidik jari,perekaman mata,dan tanda tangan,kemudian tambahnya lagi, data masyarakat yang sudah perekaman itu akan kami entri dalam data base untuk diproses,sedangkan bukti perekaman yang dipegang oleh masyarakat itu sendiri,nantinya akan menjadi syarat pengambilan E-KTP ditempat masing."Ujarnya,seraya menjelaskan.
Agar dimaklumi oleh Masyrakat,kata Aziz, Pasca perekaman,E-KTP tersebut tidak langsung bisa Dicetak,karena beberapa tahapan yang membutuhkan waktu seperti tahapan mendapatkan NIK ,serta ketersediaan belangko E-KTP yang kerap menjadi masalah dalam proses mencetak ,sedangkan untuk mendapatkan NIK,lanjtunya lagi,data yang sudah dikirim akan menunggu antrian untuk diproses dalam mendapatkan Nomor Induk Kependudukan.
"Karena saat ini masing-masing daerah serentak mengejar target untuk menuntaskan penggunaan E-KTP ,sehingga semua daerah serentak memohon NIK dan jumlahnya-pun ratusan juta pemohon seluruh Indonesia, akibatnya,kita harus mengantri Untuk mendapatkan NIK tersebut ,selain itu,ketersediaan belangko juga menjadi kendala kami dalam pelayan yang memuaskan."jelas Azis,
Selain kendala tehnis yang diakibatkankan layanan serentak seluruh Indonesia tersebut,lanjut bapak yang bertubuh mungil ini,kekurangan staf IT juga menjadi salah satu persoalan yang kerap membuat pelayanan tidak maksimal.
"Karena kekurangan staf ahli IT,makanya kita melakukan lembur setiap haru untuk mengeteri data penduduk yang sudah melakukan perekaman ,agar NIK mereka secepatnya bisa dikirim dari pusat."Kata Aziz menutup pembicaraan.(Kim)