LOMBOK TENGAH,teropongdesa.com - Ketua Persatuan Muda Bersatu (Pedatu) Lombok Tengah, Jalaludin mengatakan, untuk mendapatkan figur Sekretaris (Sekda) yang ideal, tidak cukup dengan seleksi administrasi. Kemampuan calon sekda juga harus diuji. Untuk mengetahuinya, diperlukan adanya uji publik terhadap para calon sekda itu sendiri.Karena bagaimanapun juga, seorang sekda haruslah pejabat handal yang memiliki wawasan dan kemampuan mumpuni di segala bidang. Uji publik yang dimaksud, yakni dengan melakukan debat kandidat. Melalui debat kandidat tersebut, masing-masing kandidat bisa memaparkan visi misi maupun strategi yang akan dilakukan kedepan. Dengan demikian, masyarakat juga bisa mengukur sejauhmana kemampuan para calon sekda itu sendiri. Sehingga tidak akan ada lagi keraguan ataupun penolakan dari masyarakat, ketika Bupati mengambil keputusan.
Selain itu, debat kandidat juga bisa menjadi "lahan" pekerjaan baru bagi Panitia Seleksi (Pansel). Karena tanpa adanya uji publik atau trobosan lain, hanya akan membuat Pansel Sekda terkesan tidak bekerja. "Kalau hanya menseleksi persyaratan administrasi, siapapun bisa. Jadi agar Pansel tidak nganggur, sebaiknya buat program," kata Jalal.
Pengambilan keputusan jabatan sekda, lanjut Jalal, tentu didasari banyak pertimbangan, tidak terkecuali dari sisi politik.
Namun hal itu sebaiknya dikurangi. Kemampuan pejabat yang bersangkutan harus diutamakan. "Pertimbangan dari sisi politis harus, tapi jangan sampai dijadikan indikator utama," harapnya.
Jika melihat perkembangan belakangan ini, masalah pergantian sekda telah menyedot perhatian semua pihak.
Pergantian sekda telah menjadi issu yang sangat "seksi" di tengah-tengah masyarakat. Semua itu, menurutnya adalah bukti kepedulian dan harapan masyarakat terhadap pembangunan di daerah ini.
Dari hasi analisanya, ada tiga nama yang paling banyak dibicarakan sebagai calon kuat sekda. Ketiga nama tetsebut yakni Kepala Bappeda, Lalu Satria Atma Winata(Mamiq Ewin), Kepala Dinas Dikpora, HL Idham Khalid dan Asisten III sekda, HM.Nursiah.
Ketiga figur tersebut merupakan putra-putra terbaik Lombok Tengah. Masing-masing memiliki keunggulan tersendiri. Namun ideal atau tidaknya sekda kedepan, tergantung kejelian Bupati dalam menganalisa para kandidat.
Untuk itu, pihaknya berharap kepada Bupati agar lebih bijak dalam menentukan pilihan, demi Lombok Tengah yang lebih baik. (dws)
