Tajuk Teropong Desa :
Home » » Retribusi Ke Pemda Mengklaim Megalami Kebocoran

Retribusi Ke Pemda Mengklaim Megalami Kebocoran

Written by Unknown on Sunday, July 12, 2015 | 11:22:00 AM



Daeng M. Iksan

Tempat pelelangan ikan (TPI) tanjung luar perlu diperhatikan sama pemerintah dengan adanya retribusi dianggap masih rendah pendapatan untuk Pemda, inilah yang menjadi sorotan dan kritikan masyarakat setempat dalam perhitungan jutaan rupiah perhari yang masuk cuma membayar PAD seratus juta pertahun.

Dimana tagihan retribusi TPI orang luar pulau yang hendak menjual hasil tangkapan ikannya ke pasar Tanjung Luar, kecamatan Keruak, kabupaten Lombok Timur NTB tidak masuk Pendapatan Asli Daerah kemana arah dana tagihannya itu belum ada kejelasan, apakah peraturan belum ada terkait ikan bok.

Dalam hal ini DPRD Lombok Timur Daeng M. Ihksan, SH. Menanggapi permasalahan ini “memang pegelolaan retribusi di TPI Tanjung Luar belum jelas kalau saya lihat banyak megalami kebocoran-kebocoran, dimana permasalahan penjualan ikan misalnya perbok retribusinya lima ribu rupiah kalau dihitung rata-rata enam ratus bok perhari dikalikan lima ribu berapa jadinya, belum yang lain.”

Nanti dalam pansus di Dewan Lombok Timur kita usulkan khusus ada pansus retribusi, kalau retribusi TPI Tanjung Luar cocok 250 juta, ini sangat pantas karena banyak yang masuk kepribadi dari pada ke Pemda, terangnya.

Kalau kita lihat lingkugan lanjut Daeng M. Ikhsan pasar itu sebagai tempat transit, dan transaksi jual beli antar daerah seharusnya, sarana dan prasarana lingkungan harus dibenahi sama pemerintah ini kelihatan kumuh, seperti tempat pemindagan masih megunakan kayu, kelihatan tidak ramah lingkungan sebab asap api mengganggu masyarakat.

Menurut Daeng Ajiz masyarakat setempat megatakan “pernah saya laporkan ke Kepala Dinas Perikanan  megenai karcis retribusinya, ada berwarna biru, orange, putih, kemudian setelah dilihaaat, dicek, bentuk kertasnya ternyata palsu, walaupun begitu sampai detik ini tidak ada tindakan sama sekali dari pemerintah megenai pelanggaran ini.

Ia melanjutkan, kita tidak tahu apa maksudnya sampai detik ini belum ada tindakan padahal untuk kemajuan daerah, entah mereka bermain kita tidak tahu yang penting kita sebagi masyarakat melaporkan keadaan apa kondisi lingkungan kami demi memajukan daerah supaya pemerintah tidak menyalahkan rakyat terus ucapan dengan nada pelan.

kemudian dikatakan Lalu Eka Armusadi, S.PI. selaku Kepala Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Provinsi mau direncanakan membuat pasar higienis karena kualitas pelayanan lebih bagus dan kondisi ikan yang baik pula. (Habib)
Share this post :

Respon Anda Terhadap Berita Ini?

Komentar

Post a Comment

Tinggalkan Komentar Anda

 
Copyright © 2016. Teropong Desa - All Rights Reserved
Facebook | Redaksi | Kontak Kami | Disclaimer | Iklan
Supported By BKL Media
Contact : Admin Teropong Desa