Daeng M. Iksan |
Tempat pelelangan ikan (TPI) tanjung luar perlu
diperhatikan sama pemerintah dengan adanya retribusi dianggap masih rendah
pendapatan untuk Pemda, inilah yang menjadi sorotan dan kritikan masyarakat
setempat dalam perhitungan jutaan rupiah perhari yang masuk cuma membayar PAD
seratus juta pertahun.
Dimana tagihan retribusi TPI orang luar pulau yang hendak
menjual hasil tangkapan ikannya ke pasar Tanjung Luar, kecamatan Keruak,
kabupaten Lombok Timur NTB tidak masuk Pendapatan Asli Daerah kemana arah dana tagihannya
itu belum ada kejelasan, apakah peraturan belum ada terkait ikan bok.
Dalam hal ini DPRD Lombok Timur Daeng M. Ihksan, SH.
Menanggapi permasalahan ini “memang pegelolaan retribusi di TPI Tanjung Luar
belum jelas kalau saya lihat banyak megalami kebocoran-kebocoran, dimana
permasalahan penjualan ikan misalnya perbok retribusinya lima ribu rupiah kalau
dihitung rata-rata enam ratus bok perhari dikalikan lima ribu berapa jadinya,
belum yang lain.”
Nanti dalam pansus di Dewan Lombok Timur kita usulkan khusus
ada pansus retribusi, kalau retribusi TPI Tanjung Luar cocok 250 juta, ini sangat
pantas karena banyak yang masuk kepribadi dari pada ke Pemda, terangnya.
Kalau kita lihat lingkugan lanjut Daeng M.
Ikhsan pasar itu sebagai tempat transit, dan transaksi jual beli antar daerah
seharusnya, sarana dan prasarana lingkungan harus dibenahi sama pemerintah ini
kelihatan kumuh, seperti tempat pemindagan masih megunakan kayu, kelihatan
tidak ramah lingkungan sebab asap api mengganggu masyarakat.
Menurut Daeng Ajiz masyarakat setempat megatakan “pernah
saya laporkan ke Kepala Dinas Perikanan
megenai karcis retribusinya, ada berwarna biru, orange, putih, kemudian
setelah dilihaaat, dicek, bentuk
kertasnya ternyata palsu, walaupun begitu sampai detik ini tidak ada
tindakan sama sekali dari pemerintah megenai pelanggaran ini.
Ia melanjutkan, kita tidak tahu apa maksudnya sampai
detik ini belum ada tindakan padahal untuk kemajuan daerah, entah mereka
bermain kita tidak tahu yang penting kita sebagi masyarakat melaporkan keadaan
apa kondisi lingkungan kami demi memajukan daerah supaya pemerintah tidak
menyalahkan rakyat terus ucapan dengan nada pelan.
kemudian dikatakan Lalu Eka Armusadi, S.PI. selaku Kepala Pangkalan
Pendaratan Ikan (PPI) Provinsi mau direncanakan membuat pasar higienis karena
kualitas pelayanan lebih bagus dan kondisi ikan yang baik pula. (Habib)