LOTIM,teropongdesa.com - Mendapatkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat beberapa kasus masyarakat Desa Lepak,Kecamtan Sakra Timur diduga dijangkiti virus yang biasa dibawa oleh nyamuk aedes aegypti ini lingkungan warga di Fogging agar terbebas dari perkembang biakan nyamuk yang setiap tahun kerap memakan korban.
Dengan upaya ini masyarakat berharap lingkungan mereka bisa terbebas dari perkembang biakan dan serangan nyamuk yang setiap tahun selalu membuat resah.
Menurut beberapa ahli,nyamuk jenis aedes aegypti ini mempunyai kehidupan berbeda dengan jenis nyamuk lainnya seperti nyamuk culex (nyamuk got:red)
Bahkan organisasi kesehatan dunia berpendapat bahwa serangan nyamuk DBD dan cikungunya merupakan filariasis sebagai penyakit teropis yang terabaikan akibat penanganan yang belum tepat.
Namun menurut Kepala Puskesmas ( Kapus )Desa Lepak,Zaini,kepada media ini by phone bahwa tindakan Fogging adalah salah satu upaya pencegahan berkembengbiaknya nyamuk DBD.
"Tapai harus kita pahami bahwa dengan fogging tidak lantas membasmi keberadaan nyamuk tersebut,tapi ada tindak-tidakan pencegahan yang lainnya,seperti Abate ,PSN melalu 3M."Jelas Zaini.
Pencegahan perkembangbiakan sarang nyamuk DBD ini dikatakannya sudah kerap disosialisasikan dimasyrakat ,yang paling sering disarankan kepada masyarakat adalah tindakan 3M yakni dengan menjaga kebersihan lingkungan masing-masing dengan cara rutin menguras genangan air
,Mengubur wadah-wadah yang membuat genangan air dan menutup tampungan-tampungan air agar tidak ada media tempat nyamuk berkembang biak.
Selain itu,lanjutnya lagi,langkah pencegahan yang biasa dilakukan adalah penebaran Abate dibeberapa wadah sebagai penampung air,meski tiga langkah tersbeut penting dalam memberantas perkembangbiakan DBD namun menurutnya pencegahan yang paling aman dan epektif adalah melakukan tidakan 3M "Menguras,Mengubur dan menutup media yang disinyalir sumber perkembangbiakan nyamuk."Papar Zaini menjelaskan.(Kim)
Dengan upaya ini masyarakat berharap lingkungan mereka bisa terbebas dari perkembang biakan dan serangan nyamuk yang setiap tahun selalu membuat resah.
Menurut beberapa ahli,nyamuk jenis aedes aegypti ini mempunyai kehidupan berbeda dengan jenis nyamuk lainnya seperti nyamuk culex (nyamuk got:red)
Bahkan organisasi kesehatan dunia berpendapat bahwa serangan nyamuk DBD dan cikungunya merupakan filariasis sebagai penyakit teropis yang terabaikan akibat penanganan yang belum tepat.
Namun menurut Kepala Puskesmas ( Kapus )Desa Lepak,Zaini,kepada media ini by phone bahwa tindakan Fogging adalah salah satu upaya pencegahan berkembengbiaknya nyamuk DBD.
"Tapai harus kita pahami bahwa dengan fogging tidak lantas membasmi keberadaan nyamuk tersebut,tapi ada tindak-tidakan pencegahan yang lainnya,seperti Abate ,PSN melalu 3M."Jelas Zaini.
Pencegahan perkembangbiakan sarang nyamuk DBD ini dikatakannya sudah kerap disosialisasikan dimasyrakat ,yang paling sering disarankan kepada masyarakat adalah tindakan 3M yakni dengan menjaga kebersihan lingkungan masing-masing dengan cara rutin menguras genangan air
,Mengubur wadah-wadah yang membuat genangan air dan menutup tampungan-tampungan air agar tidak ada media tempat nyamuk berkembang biak.
Selain itu,lanjutnya lagi,langkah pencegahan yang biasa dilakukan adalah penebaran Abate dibeberapa wadah sebagai penampung air,meski tiga langkah tersbeut penting dalam memberantas perkembangbiakan DBD namun menurutnya pencegahan yang paling aman dan epektif adalah melakukan tidakan 3M "Menguras,Mengubur dan menutup media yang disinyalir sumber perkembangbiakan nyamuk."Papar Zaini menjelaskan.(Kim)