LOTIM,teropongdesa.com - Dalam rangka peringatan hari sumpah pemuda 28 oktober,puluhan mahasiswa yang tergabung didalam pergerakan mahasiswa islam indonesia ( PMII ) Lombok Timur,melakukan orasi didepan gerbang Polres Lombok Timur ( Lotim ),
Dalam orasinya,PMII mengaku gerah dengan perilaku oknum aparat yang dianggapnya kerap menyelesaikan masalah dengan uang,bahkan lanjutnya lagi,praktik pungutan liar yang terjadi dilingkungan polres Lotim terkesan sudah tidak sembunyi-sembunyi.
"Seperti pelayanan pembuatan SIM,cukup bayar lebih,para pemohon tidak perlu ujian berkendara."Tegasnya,
Lanjutnya lagi,Dipelayanan-pelayan yang lain didalam tubuh kepolisian juga terjadi hal yang sama,atas dasar itu mereka menuntut agar pungli tidak terjadi lagi diInstitusi kepolisian.
Aksi damai para mahasiswa tersebut,sempat menjadi perhatian masyarakat sekitan dan beberapa pengendara juga sempat berhenti untuk menyaksikan aksi mahasiswa tersebut,
Meski aksi tersbut berlangsung damai,namun beberapa anggota kepolisian terlihat berjaga-jaga mengamankan jalannya aksi.
Berharap ditemui orang nomor satu dikepolisian Lombok Timur ,untuk menyampaikan aspirasinya namun diinformasikan kapolres tidak ada ditempat.
Usai melakukan orasi Kapolres Wingki Adhityo Kusumo S.I.K , M.H melalui Kabag Ops M.Hutagalung menemui para mahasiswa ,pada kesempatan itu diantara massa aksi,mengatakan sangat mengapresiasi kepedulian mahasiswa dengan kondisi kepolisian yang tercoreng oleh tidakan beberapa oknum,namun ia mengakui upaya membenahi institusi ini terus dilakukan.
Meski upaya-upaya membenahi nama baik kepolisian terus dilakukan namun masih ada saja yang masih bertindak nakal,meski saat ini tindakan kepada mereka lebih tegas namun kontrol terhadap oknum-oknum itu tidak bisa dilakukan secara maksimal.
Bahkan kejahatan pungli itu sampai membuat gerah presiden jokowi sampai mengeluarkan instruksi untuk diberangus tampa pandang bulu.
"Pungli dan tidakan melanggar hukum anggota lainnya,pasti akan kami tidak,namun kami butuh informasi yang akurat dari masyrakat dan mahasiswa."Terang Hutagalung,seraya meyakinkan massa aksi.
Puas dengan apa yang disampaikan Hutagalung,massa aksipun membubarkan diri dengan tertib.(Kim)
Dalam orasinya,PMII mengaku gerah dengan perilaku oknum aparat yang dianggapnya kerap menyelesaikan masalah dengan uang,bahkan lanjutnya lagi,praktik pungutan liar yang terjadi dilingkungan polres Lotim terkesan sudah tidak sembunyi-sembunyi.
"Seperti pelayanan pembuatan SIM,cukup bayar lebih,para pemohon tidak perlu ujian berkendara."Tegasnya,
Lanjutnya lagi,Dipelayanan-pelayan yang lain didalam tubuh kepolisian juga terjadi hal yang sama,atas dasar itu mereka menuntut agar pungli tidak terjadi lagi diInstitusi kepolisian.
Aksi damai para mahasiswa tersebut,sempat menjadi perhatian masyarakat sekitan dan beberapa pengendara juga sempat berhenti untuk menyaksikan aksi mahasiswa tersebut,
Meski aksi tersbut berlangsung damai,namun beberapa anggota kepolisian terlihat berjaga-jaga mengamankan jalannya aksi.
Berharap ditemui orang nomor satu dikepolisian Lombok Timur ,untuk menyampaikan aspirasinya namun diinformasikan kapolres tidak ada ditempat.
Usai melakukan orasi Kapolres Wingki Adhityo Kusumo S.I.K , M.H melalui Kabag Ops M.Hutagalung menemui para mahasiswa ,pada kesempatan itu diantara massa aksi,mengatakan sangat mengapresiasi kepedulian mahasiswa dengan kondisi kepolisian yang tercoreng oleh tidakan beberapa oknum,namun ia mengakui upaya membenahi institusi ini terus dilakukan.
Meski upaya-upaya membenahi nama baik kepolisian terus dilakukan namun masih ada saja yang masih bertindak nakal,meski saat ini tindakan kepada mereka lebih tegas namun kontrol terhadap oknum-oknum itu tidak bisa dilakukan secara maksimal.
Bahkan kejahatan pungli itu sampai membuat gerah presiden jokowi sampai mengeluarkan instruksi untuk diberangus tampa pandang bulu.
"Pungli dan tidakan melanggar hukum anggota lainnya,pasti akan kami tidak,namun kami butuh informasi yang akurat dari masyrakat dan mahasiswa."Terang Hutagalung,seraya meyakinkan massa aksi.
Puas dengan apa yang disampaikan Hutagalung,massa aksipun membubarkan diri dengan tertib.(Kim)